Minggu, 10 Oktober 2010

5. Harga Produk Holtikultura Karo Melonjak

KABANJAHE, KOMPAS.com - Harga sayur-sayuran di sentra komoditas hortikultura Kabupaten Karo, Sumatera Utara membubung naik dalam satu bulan terakhir. Kenaikan harga terutama terjadi untuk komoditas kol, sawi putih dan cabai merah akibat relatif langkanya pasokan. Sementara permintaan produk holtikultura dari dataran tinggi Karo di luar negeri juga meningkat.
Menurut salah seorang eksportir sayur dari Berastagi Reman Barus yang ditemui Kompas, Kamis (17/6/2010) mengungkapkan, sebulan terakhir petani di dataran tinggi Karo relatif enggan menanam kol dan sawi putih, setelah harganya jatuh. Di sisi lain, permintaan akan kol dan sawi putih dari Malaysia, Singapura dan Taiwan terus meningkat. Akibatnya harga kol dan sawi putih ikut naik. "Tadinya sempat harga kol menyentuh Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kilogram, sekarang harga kol sudah meningkat hingga Rp 3.000 per kilogram," ujar Reman.
Reman mengatakan, sebenarnya permintaan sayuran dari Berastagi ke luar negeri sama besar dengan permintaan pasar dalam negeri. Terlebih menurut Reman, permintaan produk holtikultura seperti kol dan sawi putih dari Taiwan akan mengalami lonjakan pada bulan Juli hingga September. "Di Taiwan pada bulan-bulan tersebut biasa terjadi badai sehingga mereka pun mengalami kelangkaan produk holtikultura seperti sawi putih dan kol," katanya.
Dengan kondisi pasokan dari petani yang langka, sementara permintaan dari luar negeri dan dalam negeri sama, harga diperkirakan tetap akan naik. "Kalau di Karo sini biasa, kalau harga satu komoditas turun, petani pun enggan menanam komoditas tersebut,"ujarnya.
Salah seorang pengepul sayur di Desa Simpang Sinaman, Kecamatan Tiga Tanah, Kabupaten Karo, Indra Tarigan mengutarakan, saat ini pasokan sayur terutama jenis cabai merah dari para petani di wilayah Kabupaten Karo sangat kurang. Ia mengatakan, harga satu kilogram cabai merah saat ini mencapai Rp 25.000 per kilogram. "Bulan kemarin masih Rp 12.000 per kilogram," kata Indra.
Menurut Indra akibat harga cabai merah yang naik lebih dua kali lipat dalam periode satu bulan itu sebagian pedagang dan pengepul terpaksa mendatangkan komoditas itu dari Pulau Jawa. Setelah diantar ke Berastagi, komoditas itu lantas dikirim ke sejumlah daerah di Sumatera, di antaranya ke wilayah Sumatera Barat.
"Ya, cabai-cabai itu dikirim dari beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah, seperti dari Muntilan, kata Indra. 
Indra menambahkan, kenaikan harga cabai merah bahkan pernah mencapai Rp 40.000 pada tahun 2005 lalu. "Ya, saat itu bahkan cabai merah dari Manado pun sampai disini," katanya.
Sementara itu, Johannes Sitepu, salah seorang pedagang sayur yang ditemui di Desa Guru Singa, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, mengatakan kenaikan harga sayur di pasar-pasar ibu kota sangat dipengaruhi pasokan sayur dari daerah lain. Johannes adalah salah seorang pemasok sayur ke Pasar Kramatjati, Jakarta dan Cibitung, Bekasi.

http://regional.kompas.com/read/2010/06/17/19273999/Harga.Produk.Holtikultura.Karo.Melonjak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar